Minggu, 16 Januari 2011

Grafik Barber Johnson (PSIK III)

Pendahuluan
      Salah satu alat untuk mengukur tingkat efisiensi pengelolaan rumah sakit
      Pada th 1973 Barry Barber & David Johnson berusaha merumuskan dan memadukan empat parameter utk memantau dan menilai tingkat efisiensi penggunaan TT utk bangsal perawatan pasien

Indikator :
      Untuk melihat penggunaan sumber daya
      Untuk tindakan perbaikan
      Untuk menjamin bahwa pengorbanan berdaya guna bagi kesejahteraan pasien dan masyarakat

Manfaat Grafik BJ 
      Memonitor kegitan dan perbandingan dalam kurun waktu tertentu
      Memonitor perkembangan pencapaian target efisiensi penggunaan TT yg telah ditentukan dlm suatu periode tertntu.
      Perbandingan tingkat efisiensi penggunaan TT anter unit
      Mengecek kesalahan laporan

4 parameter Indikator Grafik Barber Johnson 
      BOR ( Bed Occupancy Ratio)
      AvLos (Average Length Of Stay)
      TOI (Turn Over Interval)
      BTO ( Bed Turn Over) 

BOR 
  • Persentase pemakaian tempat tidur pada periode tertentu  
  • Rumus  :
 
  • BOR ideal = 60 – 85 % 
  • Bila lebih dr 85 % :
ü  Pelayanan yg dijalankan dokter, perawat dll kurang efektif, karena beban kerja tinggi
ü  Ruang kerja terbatas
ü  Penggunanaan yg berlebihan fasilitas sumber daya
ü  Meningkatkan kesulitan pasien memperoleh perawatan yg layak yg dibutuhkan
ü  Perpanjangan masa penyembuhan

AvLOS
      Rata-rata jumlah hari pasien rawat inap tinggal di rumah sakit (hari). Tidak termasuk bayi baru lahir
      Rumus :

      Ideal : 6 – 9 hari

TOI
      Rata-rata hari tempat tidur tersedia pada periode tertentu yang tidak terisi antara pasien keluar / meninggal dan pasien masuk
      Rumus :
       Ideal  : 1 – 3 hari

BTO (Angka perputaran TT)
      Berapa kali satu tempat tidur dipakai oleh pasien pada periode tertentu
      Rumus :
      Ideal : 1 tahun = 40-50 kali



Terdapat empat garis bantu yg dibentuk olh 4 parameter
      TOI pada umumnya mjd sumbu horisontal
      AvLos pada umumnya mjd sumbu vertikal
      Garis bantu BOR mrp garis yg ditarik dr pertemuan sumbu horisontal dan vertikal, yaitu titik 0,0 dan membentuk seperti kipas
      Garis bantu BTO mrp garis yg ditarik dan menghubungkan posisi nilai aLos dan TOI yg sama




Makna Grafik BJ :
      Grafik BOR makin dekat sumbu Y ordinat àBOR makin tinggi
      Makin dekat grafik BTO dg titik sumbu à pasien keluar per TT makin tinggi jumlahnya
      Rata-rata tenggangya perputaran ( TOI ) tetap, AvLOS berkurang, BOR akan turun

Cara membuat Grafik BJ
      Skala pd sumbu horisontal tdk harus sama dengan skala sumbu vertikal
      Skala pada suatu sumbu harus konsisten
      Skala pada sumbu horisontal dan vertikal dimulai dr angka 0 dan berhimpit membentuk koordinat (0,0)
      Judul grafik harus jelas menyebutkan nama RS, nama bangsal (bila perlu), dan periode waktu
      Garis bantu BOR dibuat dg cara menentukan ordinat titik bantu yaitu LOS dan TOI
      Garis bantu BTO dibuat dg cara menetukan ordinat titik bantu yaitu LOS dan TOI (nilai sama)
      Daerah efisien dibuat dan mrp daerah yg dibatasi oleh perpotongan garis : TOI = 1,, TOI = 3,, BOR = 75%,, LOS = 12

Cara Menggunakan Grafik BJ
      Siapkan data yg dibutuhkan untuk menghitung keempat parameter untuk peroide yg akan dibuat grafiknya
      Hitung nilai BOR, aLOS, TOI dan BTO untuk periode tsb
      Tentukan titik BJ dalam grafik Bjyg mrp perpotongan dari keempat parameter tsb.
      jika perhitungan keempat parameter benar mk seharusnya keempat garis bantu itu akan berpotongan disatu titik.
                            
Cara membaca Grafik BJ
      Untuk membaca grafik BJ lihatlah posisi titik BJ terhadap daerah efisien
      Apabila titik BJ terletak didalm daerah efisien berrti penggunaan TT pada periode yg bersangkutan sudah efisien begitu juga sebaliknya bila titik BJ diluar daerah efisien berarti penggunaan TT pd periode trsbt blum efisien 
 
TOI tinggi BOR rendah 
Kurang informasi kepada masyarakat
Upaya  perbaikan :
    1. Promosi
    2. Meningkatkan pelayanan
    3. Realokasi TT 
       Penata laksanaan bagian penerimaan pasien


GDR : GROSS DEATH RATE
Angka kematian umum untuk setiap 1000 penderita keluar
Angka dianjurkan kurang dari 45 per 1000


NDR : NET DEATH RATE
Angka kematian 48 jam setelah dirawat untuk tiap-tiap 1000 penderita keluar.Indikator ini memberikan gambaran mutu pelayanan di rumah sakit
Angka dianjurkan kurang dari 25 per 1000 penderita keluar

0 komentar:

Posting Komentar